Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan adalah salah satu pertanyaan yang banyak diajukan oleh adik-adik pejuang OSN bidang Biologi. Wajar saja, soal tentang struktur tumbuhan ini sangat sering muncul dalam kompetisi Bidang Biologi. Buat para pejuang OSN, yuk kepoin berbagai jenis struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di postingan kali ini!
***
Jenis jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan atas tiga kelompok utama, yaitu:
(1) Jaringan pelindung (Dermal tissue)
(2) Jaringan dasar (Ground tissue), dan
(3) Jaringan pengangkut (Vascular tissue).
Jaringan pelindung (Dermal tissue) merupakan jaringan yang berperan sebagai penutup yang memberi perlindungan untuk tumbuhan. Jaringan pelindung pada tumbuhan terdiri atas:
(a) Epidermis
(b) Periderm
Jaringan dasar (Ground tissue) merupakan jaringan yang mengisi tubuh tumbuhan dan memiliki beragam fungsi, diantaranya untuk fotosintesis, penyimpanan, dan penyokong. Tiga jenis jaringan penyusun sistem jaringan dasar pada tumbuhan yaitu:
(a) Jaringan parenkim (fungsi: penyimpanan, sekresi, fotosintesis)
(b) Jaringan kolenkim (fungsi: penyokong)
(c) Jaringan sklerenkim (fungsi: penyokong dan memberi kekuatan)
Jaringan pengangkut (Vascular tissue) berfungsi untuk mengangkut berbagai molekul di dalam tubuh tumbuhan, diantaranya air, mineral terlarut, dan karbohidrat hasil fotosintesis. Selain itu, sistem jaringan pengangkut juga berperan sebagai penguat dan penyokong tubuh tumbuhan. Dua jenis jaaringan pengangkut pada tumbuhan, yaitu:
(a) Xylem
(b) Phloem
***
Epidermis
Epidermis merupakan jaringan kompleks yang umumnya tersusun atas sel-sel yang tidak terspesialisasi. Tumbuhan umumnya memiliki jaringan epidermis yang tersusun atas satu lapis sel-sel pipih, tidak mengandung kloroplas, dan transparan sehingga cahaya dapat mencapai jaringan di bagian dalam daun dan batang. Diantara sel-sel tersebut, ditemukan pula sel-sel penjaga dan trikoma. Sel penjaga berperan untuk pertukaran udara pada daun, sedangkan trikoma merupakan sel epidermis yang memiliki beragam ukuran, bentuk, dan fungsi.
Periderm
Jaringan dermal pada tumbuhan herba umumnya berupa jaringan epidermis yang tersusun atas selapis sel. Namun, pada tumbuhan berkayu, epidermis yang telah rusak karena pertumbuhan sekunder akan digantikan oleh periderm. Periderm membentuk kulit kayu terluar pada batang dan akar yang sudah tua.
Jaringan parenkim merupakan jaringan sederhana yang terdiri atas sel-sel parenkim. Jaringan parenkim merupakan jaringan yang paling melimpah dan dapat ditemukan pada seluruh bagian tubuh tumbuhan. Sebagai jaringan dasar, sel-sel parenkim mengisi bagian dalam tubuh tumbuhan. Bagian tumbuhan yang dapat dimakan, seperti daging apel dan kentang, sebagian besar tersusun atas sel-sel parenkim.
Sel-sel parenkim merupakan sel hidup yang aktif secara metabolik, sehingga memiliki beragam fungsi, diataranya: fotosintesis, penyimpanan (pati, minyak, garam), dan sekresi (resin, tannin, hormon, enzim, nektar).
Sel-sel parenkim memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi jenis sel lain, utamanya ketika terjadi terluka. Jika terjadi luka pada jaringan xylem, maka dalam beberapa hari sel-sel parenkim di dekat perlukaan akan membelah dan berdiferensiasi menjadi sel-sel xylem.
Kolenkim
Jaringan kolenkim merupakan jaringan sederhana yang tersusun atas sel-sel parenkim. Jaringan ini tersusun atas sel-sel hidup yang mengalami penebalan dinding sel primer yang tidak merata. Penebalan dinding sel primer utamanya terjadi pada sudut-sudut sel.
Jaringan kolenkim bersifat plastis, sehingga berperan sebagai penyokong pada bagian tumbuhan yang masih muda dan tidak berkayu. Jaringan ini dapat ditemukan di sepanjang tepi daun dan di kedua sisi tulang daun utama.
Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan yang terspesialisasi untuk memberi kekuatan pada tumbuhan. Sel-sel sklerenkim pengalami penebalan pada dinding sel sekunder, sehingga sel-selnya keras dan tidak plastis. Ketika sel-sel sklerenkim mencapai kedewasaan secara fungsional (yakni ketika jaringan ini dapat memberi kekuatan pada tumbuhan), sel-sel skleremkim umumnya merupakan sel-sel mati.
Jaringan sklerenkim terdiri atas dua jenis sel, yakni sklereid dan serabut (fiber). Sklereid memiliki bentuk sel yang pendenk dengan ujung tumpul atau runcing. Sklereid ditemukan pada kulit terluar kacang atau pada batok kelapa. Sedangkan serabut merupakan sel-sel sklerenkim berbentuk memanjang dengan ujung yang runcing.
Xylem
Xylem merupakan jaringan kompleks yang berfungsi untuk mengangkut air dan mineral terlarut dari akar menuju batang dan daun, serta memberi kekuatan pada tumbuhan. Sebagai jaringan kompleks, xylem terdiri atas beberapa jenis sel, yaitu: trakeid, trakea (pembuluh kayu), parenkim xylem, dan serabut xylem. Masing-masing jenis sel tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun saling mendukung untuk menjalankan fungsi transport pada xylem.
Sel-sel trakeid dan trakea terspesialisasi untuk menjalankan fungsi transport. Pada perkembangannya, kedua jenis sel tersebut mengalami apoptosis (kematian sel terprogram). Akibatnya, sel-sel trakeid dan trakea dewasa merupakan sel-sel mati yang berlubang, karena proses apoptosis hanya menyisakan dinding sel.
Meskipun sama-sama berupa sel mati saat dewasa, sel trakeid dan trakea memiliki struktur yang berbeda. Apa saja perbedaannya?
Trakeid, memiliki bentuk sel memanjang dengan ujung runcing tanpa lubang perforasi. Air diangkut dari satu sel trakeid ke sel trakeid lainnya melalui pit, struktur tipis pada dinding sel trakeid dimana dinding sel sekunder tidak terbentuk.
Sel-sel trakeid dan trakea terspesialisasi untuk menjalankan fungsi transport. Pada perkembangannya, kedua jenis sel tersebut mengalami apoptosis (kematian sel terprogram). Akibatnya, sel-sel trakeid dan trakea dewasa merupakan sel-sel mati yang berlubang, karena proses apoptosis hanya menyisakan dinding sel.
Meskipun sama-sama berupa sel mati saat dewasa, sel trakeid dan trakea memiliki struktur yang berbeda. Apa saja perbedaannya?
Trakeid, memiliki bentuk sel memanjang dengan ujung runcing tanpa lubang perforasi. Air diangkut dari satu sel trakeid ke sel trakeid lainnya melalui pit, struktur tipis pada dinding sel trakeid dimana dinding sel sekunder tidak terbentuk.
Sedangkan trakea (pembuluh kayu) memiliki bentuk memanjang dengan lubang perforasi pada ujungnya. Dinding ujung trakea yang memiliki lubang perforasi disebut papan perforasi. Papan perforasi sederhana memiliki satu lubang perforasi, sedangkan papan perforasi majemuk terdiri atas banyak lubang perforasi. Karena memiliki papan perforasi, trakea umunya lebih efisien dalam mentransport air dan mineral terlarut.
Serat xylem berfungsi untuk memberi sokongan struktural (penguat) bagi tubuh tumbuhan. Sel-sel serat xylem berbentuk memanjang dengan dinding sel sekunder yang terlignifikasi (mengalami pengayuan). Meskipun ketebalan dinding selnya berbeda-beda, dinding sel serat xylem umumnya lebih tebal dibandingkan dinding sel trakeid.
Parenkim xylem berfungsi untuk penyimpanan pati, minyak, dan zat-zat ergastik lainnya.
Struktur Sel Xylem dan Floem (Sumber Gambar: Solomon et al., 2008) |
Floem
Floem (pembuluh tapis) berfungsi untuk mengangkut bahan makanan (karbohidrat) hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan dan berperan sebagai penyokong bagi tumbuhan. Floem pada tumbuhan berbunga merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas 4 jenis sel, yaitu: elemen tapis, sel pengiring, serat, dan parenkim floem.
Elemen tapis pada Floem merupakan sel yang paling terspesialisasi. Saat dewasa, inti sel pada elemen tapis akan berdegenerasi. Meskipun kehilangan inti sel, elemen tapi dapat tetap hidup karena adanya dukungan dari sel pengiring (companion cell). Sel pengiring berperan dalam memindahkan gula ke elemen tapis untuk diangkut ke bagian tubuh tumbuhan. Untuk menjalankan fungsi pengangkutan zat-zat hara hasil fotosintesis, elemen tapis saling berhubungan satu sama lain, membentuk pembuluh tapis yang panjang.
Sumber:
1. Solomon, E. P., Berg, L. R., dan Martin, D.W. 2008. Biology 8th Edition. USA: Thomson.
4. Kolenkim. https://irrecenvhort.ifas.ufl.edu/plant-prop-glossary/01-biology/02-cell-types/03-celltypes-collenchyma.html
5. Sklereid. https://irrecenvhort.ifas.ufl.edu/plant-prop-glossary/01-biology/02-cell-types/09-celltypes-sclereids.html
Elemen tapis pada Floem merupakan sel yang paling terspesialisasi. Saat dewasa, inti sel pada elemen tapis akan berdegenerasi. Meskipun kehilangan inti sel, elemen tapi dapat tetap hidup karena adanya dukungan dari sel pengiring (companion cell). Sel pengiring berperan dalam memindahkan gula ke elemen tapis untuk diangkut ke bagian tubuh tumbuhan. Untuk menjalankan fungsi pengangkutan zat-zat hara hasil fotosintesis, elemen tapis saling berhubungan satu sama lain, membentuk pembuluh tapis yang panjang.
Sumber:
1. Solomon, E. P., Berg, L. R., dan Martin, D.W. 2008. Biology 8th Edition. USA: Thomson.
2. Kusdianti, R. Handout Anatomi Tumbuhan. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032-R._KUSDIANTI/Handout_Antum.pdf
3. Parenchyma. https://irrecenvhort.ifas.ufl.edu/plant-prop-glossary/01-biology/02-cell-types/07-celltypes-parenchyma.html4. Kolenkim. https://irrecenvhort.ifas.ufl.edu/plant-prop-glossary/01-biology/02-cell-types/03-celltypes-collenchyma.html
5. Sklereid. https://irrecenvhort.ifas.ufl.edu/plant-prop-glossary/01-biology/02-cell-types/09-celltypes-sclereids.html
Kak diepidermis daun dan batang kan dapat dimodifikasi bentuknya menjadi trikoma, tapi kalau epidermis di akar?
BalasHapusepidermis akar yang jadi bulu-bulu akar dek
Hapus