Molekul Air di Jemuran
Perubahan Wujud Zat |
Masih ingat bagan ini? Bagan
tentang perubahan wujud zat. Pertama kali saya jumpai pada pelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA) di bangku sekolah dasar (SD). Setelah duduk di bangku kuliah, saya bertemu dengan bagan ini lagi. Ada satu pertanyaan yang membuat saya memutar
balik bagan ini, googling kiri kanan, dan bertanya kesana kemari.
“Cit, air mengalami penguapan
setelah mencapai suhu seratus derajat celcius, kan?
“Iya”
“Misalnya, saat merebus air. Jika
mencapai suhu seratus derajat, air mendidih, lalu menguap”
“Iya, benar.”
“Tapi, bagaimana dengan baju yang
dijemur? Kenapa air pada baju bisa menguap, padahal bajunya tidak mendidih?”
“Oh, iya juga yah.. Kenapa yah?”
Saya tidak pernah benar-benar
peduli tentang molekul air, hingga dilontarkannya pertanyaan tentang penguapan
pada baju yang dijemur itu. Pertanyaanya menarik, karena saya juga tidak pernah
memikirkan soal penguapan pada baju yang dijemur.
Saya penasaran, apakah air harus
mendidih dulu baru bisa menguap? Apakah mendidih adalah satu-satunya cara agar
air bisa menguap? Kalau jawabannya iya, lalu bagaimana baju di jemuran (yang
menurut saya tidak mendidih) bisa menguap airnya hingga benar-benar kering?
Kalau jawabannya tidak, lalu apa cara lain (selain proses pendidihan) yang
memungkinkan air bisa menguap? Bingung? Sama, saya juga bingung.
***
Demi mengobati rasa penasaran
perkara air dan baju yang dijemur, saya membuka kembali buku biologi, mencari
tahu tentang sifat-sifat molekul air. Molekul air terdiri atas dua atom
hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O), sehingga dapat ditulis H2O. Bentuknya
menyerupai huruf V, dengan atom oksigen pada sudutnya dan atom hydrogen pada
kedua kakinya. Bisa dibayangkan, kan?
Keunikan dari molekul ini adalah
adanya muatan yang berbeda pada kedua sisinya. Sisi oksigen bermuatan negatif,
sedangkan sisi hydrogen bermuatan positif. Jika dua molekul air didekatkan, apa
yang akan terjadi? Prinsipnya sama seperti yang diajarkan di mata pelajaran
fisika: kutub positif dan kutub negatif
saling tarik menarik. Karena adanya perbedaan muatan pada kedua ujungnya, maka
dapat terjadi gaya tarik-menarik yang bersifat listrik antara satu molekul air
dengan molekul air lainnya.
Satu
molekul air dapat berikatan dengan empat molekul air lainnya. Jadi, dua atom
hydrogen berikatan dengan atom o dari masing-masing satu molekul air lain.
Sementara itu, atom oksigen berikatan dengan sekaligus dua atom h dari dua
molekul air lainnya. Singkatnya, setiap molekul air membentuk empat ikatan
dengan molekul lain, yaitu satu ikatan pada masing-masing atom hydrogen dan dua
ikatan pada atom oksigen. Ikatan itulah yang dikenal dengan sebutan ikatan
hidrogen, jenis ikatan yang menjadi point kunci pada proses penguapan air.
Ikatan hidrogen antara molekul air |
***
Pada
suhu normal, air berwujud cair. Wujud cair itu bisa dibayangkan sebagai kondisi
dimana molekul air saling terikat satu sama lain melalui ikatan hydrogen.
Ikatan hydrogen itu cukup kuat. Karena itu, permukaan air bisa dijadikan media
untuk berjalan bagi beberapa jenis serangga. Dalam suatu panci airnya disatukan
oleh ikatan hydrogen. Lalu, ketika suhu
air mencapai seratus derajat celcius, ikatan hydrogen antar-molekul air
terputus, sehingga satu per satu terlepas sebagai molekul tunggal berwujud gas
yang kita sebut uap air. Intinya, untuk menguapkan air, ikatan hydrogen harus
diputus.
Nah,
untuk memutus ikatan hydrogen pada baju basah yang dijemur, haruskah suhunya
mencapai seratus derajat celcius? Ternyata jawabannya adalah “tidak”. Analoginya
seperti dua orang yang saling berpegangan tangan. Genggaman tangan mereka bisa
terputus jika salah satunya ditarik dengan kekuatan yang lebih besar
dibandingkan kekuatan genggaman mereka. Seperti itu pula air pada baju yang
dijemur, menguap karena adanya tarikan dari angin yang berhembus. Semakin kering
dan semakin cepat pergerakan angin, maka cepat pula molekul air
terlepas satu per satu. Begitu seterusnya hingga tak tersisa satu pun
molekul air pada baju, dan baju pun dapat digunakan kembali.
#15harimenulis
Quotes today. "dua orang yang saling berpegangan tangan. Genggaman tangan mereka bisa terputus jika salah satunya ditarik dengan kekuatan yang lebih besar dibandingkan kekuatan genggaman mereka."
BalasHapusMaka genggam erat tangan si dia agar tidak menguap dan menjadi kenangan.
Artikel yang bagus dan menginspirasi.
Terima kasih sudah berkunjung kak ocank.. tapi kak, salah fokus bisa sampai segitunya yak :') hehe
HapusIntinya ketidakseimbangan yang mempengaruhi ikatan tersebut wkwk
BalasHapus