Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

ATP adalah Sumber Energi Universal Tubuh, Benarkah?

Gambar
Energi adalah satu kata yang tidak asing lagi di telinga. Kita seringkali menggunakan kata ini dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, saat kelelahan setelah berlari keliling lapangan sebanyak sepuluh putaran, kita biasanya berkata "Saya sudah kehabisan energi." Atau, saat diminta melakukan sesuatu, lalu menolak karena tidak tidak ingin membuang-buang energi untuk itu, "Saya tidak mau membuang-buang energi untuk itu." Meskipun sudah familiar dengan kata "energi", banyak yang belum paham tentang bagaimana sebenarnya tubuh memproduksi energi. Nah, di tulisan kali ini, saya akan bercerita tentang apa itu energi, bagaimana energi diproduksi di dalam tubuh manusia. *** Dalam percakapan sehari-hari, kita menggunakan kata "energi" untuk mengungkapkan "kemampuan untuk melakukan kerja." Misalnya, saat berkata "saya sudah kehabisan energi", seseorang bermaksud menyampaikan bahwa dia tidak lagi memiliki kemampuan

Le Petit Prince: Hadiah Kecil untuk Orang Dewasa

Gambar
Le Petit Prince Suatu sore di akhir tahun 2016, saya baru saja membagikan story di instagram  saat seorang teman mengirim komentarnya. "Le petit prince?" "Iya." "Buku?" "Buku catatan." "Oleh-oleh buat saya yang ini yah." Menerima request oleh-oleh dari seorang teman adalah hal biasa. Hanya saja, jika oleh-olehnya berupa buku catatan, rasanya benar-benar aneh. Apalagi teman saya itu adalah seorang pria. Yang lebih aneh lagi, semasa kuliah dulu, dia termasuk golongan orang-orang yang nyaris tidak pernah membawa buku. Tipe mahasiswa yang hanya membawa satu pulpen dan beberapa lembar kertas HVS yang disimpan di kantong celana. "Kenapa mau yang ini? Padahal buku ini tampilannya biasa saja. Oh, mungkin sekarang dia tidak mencatat di lembaran kertas lagi." Saya bertanya dan menjawab sendiri dalam hati. *** Beberapa pekan kemudian, di awal tahun 2017, pertanyaan tentang buku catatan akhirnya terjawab.

Kekhawatiran Wanita: Kecantikan, Jodoh, dan Gaya Hidup

Gambar
source: goo.gl/images/CuNeFf Hari itu, saya baru saja membagikan satu tulisan opini di sosial media saat seorang teman mengirimkan komentarnya, "Saya juga sering beropini kak, tapi  nda  sampai tulisan  ji , cuman satu kalimat" Namanya Wira, adik kelas masa SMA dulu. Wira mengakui ketertarikannya beropini, meskipun tidak selalu sempat dituliskan. "Contoh,  women's worries nowadays : kecantikan, jodoh, dan gaya hidup." Wira lanjut menjelaskan salah satu opininya. "Ini bisa dituliskan loh. Saya juga akan menulis tentang ini."  Saya membalas komentarnya dengan ajakan untuk menulis, karena menurut saya opininya menarik. Unik saja rasanya mendengar opini tentang kekhawatiran wanita dari sudut pandang pria. Percakapan-percakapan tentang kecantikan, jodoh, dan gaya hidup bagi para wanita, memang hal yang sudah sangat familiar. Hanya saja, bagaimana jika tiga hal ini - kecantikan, jodoh, dan gaya hidup - pada akhirnya dipandan